Kamis, 08 Januari 2015

Pemasaran Produk Pertanian





PEMASARAN PRODUK PERTANIAN



BAB I
PENDAHULUAN


1.        Latar Belakang
Menjalani kegiatan pertanian bukan hanya sebatas memproduksi atau melakukan kegiatan pertanian, baik budidaya tanaman maupun beternak sehingga memperoleh hasil pertanian yang berlimpah. Tetapi dibalik itu, bagaimana pasaran untuk hasil usaha tani agar pertanian tersebut dapat menguntungkan dari segi ekonomi. Produktivitas pertanian yang tinggi akan menjadi sia-sia jika tidak sepenuhnya dapat diserap oleh pasar. Oleh karena itu, pemasaran untuk hasil usaha tani menjadi kata kunci dalam kegiatan pertanian.
Untuk hasil-hasil itu perlu ada pasaran serta harga yang cukup tinggi guna membayar kembali biaya-biaya tunai dan daya upaya yang telah dikeluarkan petani sewaktu memproduksikannya. Kebanyakan petani harus menjual hasil-hasil usaha taninya sendiri atau di pasar setempat. Karena itu, perangsang bagi mereka untuk memproduksi barang-barang jualan, bukan sekedar untuk dimakan keluarganya sendiri, lebih banyak tergantung pada harga setempat. Harga ini untuk sebagian tergantung pada efisiensi sistem tataniaga yang menghubungkan pasar setempat dengan pasar di kota-kota.

2.        Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ada berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut :
1)        Apa yang dimaksud dengan pemasaran ?
2)        Aspek pemasaran produk pertanian
3)        Kendala apa saja yang dihadapi dalam hal pemasaran produk pertanian

3.        Tujuan Penulisan
1)        Untuk mengetahui apa definisi, pandangan tentang pemasaran
2)        Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran hasil usaha tani
3)        Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang akan dijumpai dalam pasar untuk hasil usaha tani



BAB II
PEMBAHASAN


1.        Pengertian Pemasaran
Pemasaran secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan atau memproduksi suatu barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan pengertian pemasaran menurut para ahli adalah :
-            Menurut G. Karta Sapoetro,cs.
Pemasaran adalah Segala yang dilakukan agar barang – barang hasil produksi dari produsen dimungkinkan mengalir secara lancer ke sektor konsumen.
-            Menurut WD. Downey & Steven P. Ericson
Pemasaran adalah proses yang mengakibatkan aliran produk melalui sistem dari produsen ke konsumen.
Pemasaran adalah Suatu keragaan semua usaha mencakup kegiatan arus barang dan jasa mulai dari titik usaha tani sampai ketangan konsumen akhir.
Pemasaran adalah Proses melibatkan banyak kegiatan yang berbeda sehingga dapat menambah suatu nilai barang/produk tersebut bergerak dalam suatu sistem
-            Menurut Kotler
Pemasaran adalah Proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar produk yang bernilai satu sama lain.

2.        Sistem Pemasaran Produk Pertanian dan Aspek Pemasaran Produksi Pertanian
Sistem Pemasaran Produk Pertanian
Sebagai suatu sistem, pemasaran produk pertanian mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1)        Sistem pemasaran pertanian mempunyai tujuan spesifik yan ingin dicapai, ada kriteria normatif dari masyarakat.
2)        Untuk mencapai tujuan mempunyai komponen yang melaksanakan bebagai fungsi : transportasi, prosesing, grading, standarisasi dan informasi pasar.
3)        Sistem pemasaran mempunyai dimensi ruang dan waktu.
4)        Sistem pemasaran membutuhkan pengaturan atas keberadaan fungsi pemasaran

Aspek Pemasaran Produksi Pertanian
Aspek pemasaran memang disadari bahwa aspek ini adalah penting.  Bila mekanisme pemasaran berjalan baik, maka semua pihak yang terlibat akan diuntungkan.  Peranan lembaga pemasaran  yang biasanya terdiri dari produsen, tengkulak, pedagang pengumpul, broker, eksportir, importir atau lainnya menjadi amat penting.  Lembaga  pemasaran ini, khususnya bagi negara berkembang, yang dirikan oleh lemahnya pemasaran hasil pertanian atau lemahnya kompetensi pasar yang yang sempurna, akan menentukan mekanisme pasar.
Karena barang pertanian umumnya dirikan oleh sifat : 1. Diproduksi musiman, 2. Selalu segara (fresbeble), 3. Mudah rusak, 4. Jumlahnya banyak tetapi nilainya relatif sedikit (bulky).
Maka ciri ini akan mempengaruhi mekanisme pasar pemasaran.  Oleh karena itu sering sekali terjadi harga produksi pertanian yang dipasarkan menjadi naik-turun (berfluktuasi) secara tajam, dan kalau saja harga produksi pertanian berfluktuasi, maka yang sering dirugikan adalah di pihak petaniatau produsen.  Karena kejadian semacam ini maka petani atau produsen memerlukan kekuatan entahsendiri atau berkelompok dengan yang lain untuk melaksanakan pemasaran ini.
A.       Mengapa Pemasaran ?
Peluang Menurut Kotler (1980) ada lima faktor yang menyebabkan mengapa pemasaran itu penting : 1. Jumlah produk yang di jual menurun, 2. Pertumbuhan penampilan perusahaan juga menurun, 3. Terjadi perubahan yang diinginkan konsumen, 4. Terlalu besar pengeluaran untuk penjualan.
Untuk komoditi pertanian, pemasaran terjadi bukan saja ditentukan oleh lima aspek seperti yang dikemukakan oleh Kotler (1980) tersebut, tetapi oleh aspek yang lain, yaitu : 1. Kebutuhan yang mendesak, 2. Tingkat komersialisasi produsen (petani), 3. Keadaan harga yang menguntungkan, dan, 4. Karena peraturan.
Seringkali diketemukan bahwa karena petani sangat memerlukan uang kontan selekas-mungkin (untuk membayar utang, biaya sekolah anaknya dan lain-lain), maka petani memasarkan produksi pertaniannya walaupun pada kondisi yang kurang menguntungkan.  Namun sebaliknya, khusus petani komersial, mereka memasarkan produksinya bila harga menguntungkan baginya.  Namun ada pula dijumpai adanya petani menjual hasil pertanian karena adanya peraturan yang menharuskan walaupun kondisi harga tidak begitu menguntungkan.
B.       Peluang Pasar
Peluang pasar berangkat dapat diartikan sebagai peluang (probability) dari seseorang (produsen, petani atau pihak lain) untuk menjual hasil pertanian dengan mendapatkan keuntungan. Karena pelaku lembaga pemasaran tidak semua mampu memanfaatkan peluang ini, maka hanya mereka yang memanfaatkan pasar saja yang memperoleh kesempatan yang baik.  Dalam banyak kenyataan, maka di antara pelaku pemasaran tersebut, maka posisi produsen atau petani adalah yang paling lemah.  Berbagai faktor yang menyebabkannya, namun karena kondisi yang seperti ini, maka petani sering dirugikan.  Misalnya, hanya sebagian kecil saja harga yang diterima petani dari harga yang semestinya diperoleh dari konsumen.  Contohnya adalah kondisi jagung, dari harga yang diberikan oleh konsumen (100%), maka hanya 47,5% yang diterima petani dan sisanya dinikmati atau diambil oleh para pelaku lembaga pemasaran.  Dalam pemamasaran komoditi pertanian, seringkali di jumpai adanya rantai pemasaran yang panjang, sehingga banyak juga pelaku  lembaga pemasaran yang terlibat dalam rantai pemasaran tersebut.  Akibatnya adalah terlalu besar keuntungan pemasaran yang diambil oleh para pelaku pemasaran tersebut.
Beberapa sebab mengapa terjadi rantai pemasaran hasil pertanian yang panjangdan produsen (petani) sering dirugikan adalah sebagai berikut : 1. Pasar yang tidak bekerja secara sempurna, 2. Lemahnya informasi pasar, 3. Lemahnya produsen (petani) memanfaatkan peluang pasar, 4. Lemahnya posisi produsen (petani) untuk melakukan penawaran untuk mendapatkan harga yang baik, 5. Produsen (petani) melakukan usahatani tidak berdasarkan pada permintaan pasar, melainkan karena usahatani yang diusahakan secara turun temurun.

3.        Mengenal Pasar Produk Pertanian
Ada 5 (lima) jenis pasar untuk hasil pertanian, yaitu :
A.       Pasar penampung sementara.
Jenis pasar ini lebih dikenal dengan pedagang pengumpul. Dimana pedangang tersebut mengumpulkan hasil usaha tani dari berbagai produsen hasil usaha tani yang relatif kecil, jenis pasar ini lebih disukai kebanyakan produsen hasil usaha tani karena tidak memerlukan biaya tambahan untuk menjual hasil usaha taninya, namun biasanya harga yang ditetapkan oleh pedagang relatif rendah
B.       Pasar lokal
Pasar lokal merupakan pasar yang bertempat disekitar wilayah produsen hasil usaha tani. Tujuan pasar ini, guna mempermudah akses penjualan hasil usaha tani dari produsen ke konsumen.
C.       Pasar pusat distribusi atau Pasar Induk
Jenis pasar ini  sudah mementingkan aspek kualitas dibanding dengan kedua jenis pasar diatas, harga relatif lebih tinggi, fungsi pembinaan petani juga sudah dilakukan serta fungsi sortasi dan pengepakan sudah lebih baik. Jenis pasar ini juga telah dikelola dengan baik dan professional baik dari pihak swasta maupun pemerintah.
D.       Pasar Eceran
Jenis pasar ini umumnya dikelola oleh pihak swasta, dimana kualitas sangat dipentingkan daidalamnya. Dari segi harga juga relatif tinggi. Contoh jenis pasar ini, yaitu Supermarket, swalayan, pasar segar, dll.
E.        Pasar dunia / pasar ekspor
Jenis pasar ini sangat ketat didalam penilaian kualitas dan mutu produk. Namun hanya sebagian kecil yang mampu menembus pangsa pasar yang satu ini, alasanya karena kualitas produksi hasil usaha tani kita masih jauh dibawah standar internasional.

4.        Kendala Pemasaran Hasil Produk Pertanian
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran produk  pertanian, yaitu :
1)        Karakteristik dari Produk Pertanian, yaitu :
-            Mudah rusak (perishability)
-            Musiman
-            Butuh ruang yang banyak (bulkiness)
-            Tidak seragam (non homogenity)
2)        Jumlah produsen terlalu banyak (tapi lahan sempit)
3)        Karakteristik konsumen beragam
4)        Perbedaan tempat variasi harga pada tempat yang berbeda
5)        Efisiensi pemasaran
6)        Permasalahan yang menghambat terwujudnya sistem pemasaran hasil pertaian yang lebih efisien di Indonesia, yaitu :
-            Lemahnya infrastruktur
-            Lemahnya informasi pasar
-            Skala pasar pertanian yang relatif kecil
-            Kurangnya pengetahuan, misal : grading dan handling
-            Tidak adanya kebijakan pemasaran yang baik.
-            Tingginya biaya transaksi
 
BAB III
PENUTUP


1.        Kesimpulan
Pemasaran merupakan ujung tombak dari tatanan usaha tani, dimana kegiatan dari budidaya dan produksi ditentukan oleh permintaan pasar ( konsumen ). Jika ingin menguasai dunia kuasai dulu informasi.
Pemerintah diharapkan mampu mendokrak pendapatan dari sektor non migas seperti, sektor pertanian ini. Dilihat dari potensi produk hasil usaha tani yang sangat besar serta peluang ekspor komoditi pertanian yang cukup besar, bukan tidak mungkin Negara kita akan menjadi Negara penyuplai bahan pangan dunia. Yang menjadi tugas dan pekerjaan rumah adalah bagaimana pemerintah melihat peluang tersebut, dengan menerapkan program-program kerja yang efektif, tepat guna dan tepat sasaran.

2.        Saran
Hendaknya pemerintah lebih memperhatikan serta meningkatkan pemasaran produk pertanian ini, karena di sektor pertanian inilah, Negara kita sangat kaya akan hasil produksinya. 




DAFTAR PUSTAKA


Sibali, Rahmat. 2014. Makalah untuk Pasaran Hasil Usaha Tani. (Online). Diakses pada tanggal 25 November 2014.

Gulo, Agusman. 2012. Pemasaran Hasil Pertanian. (Online). Diakses pada tanggal 25 November 2014.
                        http://agumangulo.blogspot.com/2012/10/pemasaran-hasil-pertanian.html

Suhendi, Anda. 2014. Aspek Pemasaran Hasil Pertanian. (Online). Diakses pada tanggal 25 November 2014.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar